Siapa yg ngga pernah mimpi? Seluruh manusia pasti pernah mengalami. Tapi saya bukan bicara soal mimpi yg bunga tidur, bukan!. Mimpi, sebut aja angan-angan. Atau bisa saja pencapaian dalam hidup.
Langsung saja, saya hidup dgn terlalu banyak mimpi. Dan mereka hampir mustahil bisa saya capai. Kenapa?. Kemakan kutipan dari buku yang saya baca "Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu". Saya percaya Tuhan, saya percaya mimpi. Tapi untuk bisa menggapainya, untuk ukuran diri saya sendiri, mungkin Tuhan ngga akan memeluk mimpi-mimpi saya. Yang diantaranya adalah:
1. Menjadi astronot
2. Menjadi wartawan
3. Ke Antartika
4. Ke Arktik, minimal negara bagian Utara buat ngelihat Aurora
5. Menjadi pendaki gunung

See, dari 5 mimpi saya, apa yg bakal bisa kecapai? Nihil! Semuanya terlalu tinggi digapai. Menjadi astronot, ini bukan seperti halnya ketika anda menanyai anak kecil "Dek, kalo gede mau jadi apa?". Trus anak kecil-nya ngejawab "Aku pengen jadi astronot". BUKAN!. Sangat bisa diketawain untuk yg satu ini, karena ketika saya menginjak SMA saya terlalu semangat mengenal hal-hal yg berbau astronomi. Tapi nilai fisika saya?. Jangan ditanya, saya ngga pernah dapet nilai fisika lebih dari 7. #Sigh. Anw, keinginan buat jadi astronot ini faktor utamanya karena film Armageddon. Berkali-kali nonton film ini bikin hati saya membuncah, kayaknya jadi astronot itu bahaya tapi seru. Ya ngga tau lah, konyol banget emang.

Menjadi wartawan. Hhhh.. Kayaknya ini yang paling mungkin bisa kesampaian. Tapi apa?. Bodohnya saya, saya kuliah ngga ngambil jurusan Broadcast. Mana bisa jadi wartawan?. Alasan kenapa pengen jadi wartawan adalah kayaknya pekerjaan satu ini paling memenuhi kriteria saya banget. Kepo dan bisa kemana-mana. Iya kan?. Jadi wartawan juga kayaknya penuh tantangan banget, liat aja wartawan-wartawan yang ditugasin ke luar negeri, ke daerah sengketa sampai disandera. Asal bukan wartawan infotaiment aja.

Ke Antartika. Pikiran saya tentang ini cuma satu "puncak petualangan". Kayaknya semua petualang (mungkin) juga memimpikan hal yang sama dgn yang satu ini. Btw, sempet baca majalah tentang penelitian di Antartika, kira-kira Tim Peneliti-nya ada sekitar 20an orang, dan salah satu diantara-nya adalah orang Indonesia, cewe pula. Ahhh #Hopeless.

Ke Arktik atau kita biasa menyebut, Kutub Utara. Satu-satunya tujuan kesini adalah bisa ngelihat Aurora. Hmmm, dan mungkin mengenal Suku Eskimo. Minimal ke Rusia, Skandinavia, dan negara-negara bagian utara lainnya bisa lah. Ke Antartika juga bisa ngelihat Aurora. Ahh, dua kutub di bumi kita emang sangat menarik(ku) :)

Menjadi pendaki gunung. Ini juga yang paling bisa kesampaian. Tapi satu-satunya alasan yang ngebuat jadi mustahil adalah ijin dari orang tua. #Hiks. Dari jaman kelas 1 SMA, di sekolah ada ekstrakurikuler Pecinta Alam. Ceritanya begini, jadi semua siswa dikasih angket buat nentuin pilihan ekstrakurikuler apa yang mau diikutin dan harus ditanda tanganin sama orang tua. Jelas yang ngebuat saya tertarik adalah ekstrakurikuler PA (Pecinta Alam), udah nentuin pilihan pas mau minta tanda tangan, diliat deh tu angket saya milih apa. Eh, ternyata kenyataan sangat pahit. Saya ngga boleh ikut ekstrakurikuler tersebut. Berulang lagi di kelas 2 dengan kejadian yang sama. Sampe pada akhirnya pas awal masuk kuliah, ada kegiatan mahasiswa di kampus (UKM) dan jelaslah saya tertarik dengan UKM MAHAPALA (teteup kekeuh). Tapi kata seniornya kalo diklat kita harus ada surat perijinan dari orang tua. Kayaknya disini tanda tangan orang tua sangat ngga efektif dan efisien banget ya, karena menghalangi mimpi anaknya. Anw, saat ini saya bener-bener sangat ingin sekali mendaki Mahameru. God, please make this dream come true! :')

Yahh.. Itulah mimpi-mimpi saya yang paling mendasar dan terkadang sangat mengusik pikiran saya. Cuma situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan sepertinya sedang belum mau berpihak sama saya.


One Comment

Amelia. Powered by Blogger.