Kalau ada kesempatan untuk membenci, adalah kamu, yang pertama dalam daftar urutan "Orang Yang Layak Dibenci".
Jangan tanya apa alasannya, kamu cukup tau itu, pun mungkin semesta juga mengetahuinya — aku menginginkan kamu enyah dari hadapanku. Atau, melemparmu ke galaksi lain. Sayangnya, kamu masih duduk termenung di otak kananku — menjadi imajinasi. Setelah dengan sukses kamu mengitariku, berlari ke sudut otak kiriku — logis dan linier. Kemudian kamu bersemayam dalam hatiku — bermain-main dengan perasaan. Bahkan sedikitpun kamu tak memberiku kesempatan mengambil jarak. Seperti kamu tertawa puas, "Hahaha. Kamu nggak akan bisa lepas dari aku."
Biadab!

Read More ...


Amelia. Powered by Blogger.