3 minggu yang lalu saya baru menyelesaikan seri terakhir dari novel karya C.S. Lewis ini, sempet kepikiran mau bikin reviewnya (versi saya) langsung tapi seperti biasa, selalu ada kemalasan yg menghinggapi buat ngeposting. Dan inilah sekarang. Oke, langsung aja.

The Magician's Nephew adalah seri urutan pertama menurut kronologis ceritanya (begitu yang disebutkan di Wikipedia, karena ada 2 versi urutan buku ini). Tokoh utama disini ada 2 anak, yaitu Polly dan Digory. Disinilah diceritain awal terbentuknya Negeri Narnia. Berawal dari dua anak tersebut yang suka berpetualang di sekitar rumah melalui lorong atap rumah, mereka tersesat di ruang kerja Paman Diggory yang adalah seorang penyihir. Disitulah petualangan dimulai, menggunakan cincin ajaib mereka pergi ke dunia antah berantah. Dan di dunia tersebut mereka bertemu dengan seorang Ratu yang kejam, Jadis namanya dan ketika mereka kembali ke dunia mereka (dunia kita) ratu ikut terseret. Di dunia (kita) ratu berbuat kerusuhan, Polly dan Digory ingin mengembalikan Ratu ke dunia asalnya tapi mereka masuk ke dunia yang gelap dan hening (nyasar ibaratnya). Dunia tersebut yang akhirnya menjadi Negeri Narnia dengan segala keajaiban yang diberikan oleh Aslan, singa agung yang menguasai Narnia. Anw, ketika Polly dan Digory masuk ke Narnia dengan maksud ingin mengembalikan ratu Jadis mereka tanpa sengaja membawa Paman dan seorang Kusir kuda. Selebihnya? :)
Sayang banget buku yang ini ngga di-film-kan, penonton yang ngga baca serial buku ini ngga akan tau gimana asal muasalnya Narnia dan di buku ini juga kita bakal tau siapa yang menjadi Raja dan Ratu di Narnia.

Kalo di film, ini adalah seri pertama tapi di buku menurut urutan kronologisnya ini adalah seri kedua. Emang sih kalo nurut urutan publikasinya ini adalah seri pertama, mungkin film-nya ngikutin alur urutan publikasinya. Yahh, rasanya ngga banyak yang perlu diceritain disini. Yang udah pernah nonton film-nya juga pasti tau gimana ceritanya, hampir sama persis (yaiyalah secara) tapi ada beberapa cerita di film yang agak beda sama di buku, salah satunya perjalanan Peter, Susan, Lucy (tanpa Edmund karena dia kabur ke Istana Penyihir Putih) dan pasangan tupai (atau bajing ya?) menuju ke Stone Table, ketika mereka bertarung melawan serigala-serigala Penyihir Putih. Penyihir Putih disini adalah Ratu Jadis di buku The Magician's Nephew. Yang jelas imajinasi saya juga ngga beda jauh sama apa yg ada di film. Mungkin ini karena faktor menonton film-nya terlebih dahulu daripada baca bukunya. Oh iya, ada tiang lampu di Narnia (satu-satunya tiang lampu disitu) yang digunakan sebagai tanda keluar masuk antara dunia (kita) dan Narnia oleh anak-anak Pevensie, lampu itu berasal dari dunia (kita) emang, ikut terbawa oleh Ratu Jadis yang waktu itu menggunakan patahan tiang lampu tersebut untuk menyerang warga London (kota Pole dan Diggory) karena dia berusaha menguasai London. Ending bukunya juga sama persis kayak yang di film. Mungkin bagi yang udah baca bukunya duluan ketimbang nonton filmnya agak ngga mengecewakan seperti kebanyakan buku yang di-film-in kok.

Buku ini adalah seri yang paling saya suka. Kenapa? Karena menurut saya petualangannya benar-benar WAH. Tokoh di buku ini adalah Shasta (Corin), Aravis, Cor, serta dua kuda "yang bisa berbicara" Bree dan Hwin. Petualangan Shasta dimulai ketika dia melarikan diri dari Ayah angkatnya yang tinggal di Selatan Narnia, bersama kuda milik seorang bangsa Calormen yang ternyata kuda tersebut adalah kuda Narnia, Bree. Di malam hari perjalanan, mereka bertemu dengan Aravis (Puteri Raja Calormen) yang juga sedang melarikan diri dengan kudanya, Hwin, kuda Narnia juga. Tentunya, perjalanan mereka ke Narnia (ke Utara) diwarnai dengan banyak konflik. Ketika memasuki Negeri Tash mereka sempat terpisah, karena Shasta tiba-tiba ditarik dibawa ke kekerajaan karena dikira dia adalah Pangeran Cor, putera Raja Lune dari Archenland. Disitu dia bertemu dengan Ratu Susan dan Raja Edmund, Shasta gugup tetapi juga tidak bisa berbuat banyak karena dia ketakutan. Dia mendengar semua percakapan yang dibicarakan Raja dan Ratu Narnia tersebut. Ketika itu, dia bertemu dengan Cor yang ternyata memang wajah mereka sangat mirip. Shasta berhasil kabur dari tempat itu dan bertemu lagi dengan Aravis, Bree dan Hwin. Mereka melanjutkan perjalanan ke Utara. Di antara perjalanan itu, mereka sempat beberapa kali bertemu Aslan tapi mereka tidak menyadari siapa itu Aslan, karena mereka mengira hanyalah singa biasa. Endingnya? Yang jelas Shasta adalah saudara kembar Cor yang selama ini dikabarkan hilang, Shasta adalah Pangeran Corin.

Kalo di film ini adalah yang kedua. Dan parahnya saya belum pernah nonton film-nya meskipun udah pernah ditayangin di TV berkali-kali. Tapi cukup dengan membaca bukunya, saya tidak mau merusak imajinasi yang sudah saya susun untuk buku ini dengan kekecewaan menonton film-nya. Narnia disini diceritakan dikuasai oleh Bangsa Telmarine, dengan Raja Miraz yang adalah Paman dari Caspian. Bangsa yang telah menggusur warga Narnia asli. Sewaktu kecil Caspian sering diceritakan tentang Narnia lama (Narnia dimana semua binatang bisa berbicara serta pohon "hidup") oleh pengasuh dan gurunya yang merupakan turunan Dwarf. Caspian tertarik dengan Narnia lama, dia berusaha mencari Bangsa Narnia lama yang masih tersisa. Petualangannya dimulai dengan dibantu gurunya, dia pergi mencari binatang yang bisa berbicara tanpa sepengetahuan pamannya. Tak lama, Raja Miraz tau tentang kepergian dan maksud dari keponakannya tersebut, dia murka. Caspian berhasil bertemu dengan para binatang yang bisa berbicara, termasuk Centaurus, Dwarf (murni), Faun, Nyad, dan Dryad. Dia tau tentang kabar kemurkaan pamannya dan mereka merencakan pertempuran. Disaat inilah, anak-anak Pevensie kembali lagi ke Narnia, dengan cara yang berbeda. Ketika itu mereka sedang berada di Stasiun menunggu kereta, tiba-tiba mereka terseret seperti entah kemana. Anak-anak Pevensie tidak langsung bertemu dengan Caspian (untuk membantunya), mereka melewati perjalanan yang memakan tenaga dan emosi, ketika akhirnya datang Aslan untuk memberi petunjuk jalan menuju Stone Table, tempat Caspian dan seluruh warga Narnia lama berkumpul menyusun rencana. Di pertempuran ini, Caspian berhasil menaklukkan kekuasaan pamannya dan berhasil merebut tahta dengan bantuan anak-anak Pevensie. Akhirnya Narnia lama berjaya lagi, semua binatang yang bisa berbicara tidak perlu sembunyi lagi. Oh iya, kata adikku yang udah nonton film ini ada adegan dimana Caspian dan Susan berciuman, benarkah? Beuuhh.. Padahal di buku ngga ada yang kayak begituan. Ngga ada ceritanya Caspian sama Susan jadi cinlok disitu. Yang jelas, di akhir cerita Aslan sempat berkata kalau Peter dan Susan tidak akan bisa kembali ke Narnia lagi karena mereka sudah terlalu tua. Iya kayaknya yang bisa masuk Narnia adalah anak-anak dibawah 15 tahun mungkin. #Ngaco

The Voyage of the Dawn Treader ini sekuel yang paling akhir dari film The Chronicles of Narnia. Saya udah pernah nonton filmnya dan cukup mengecewakan. Btw, saya nonton film ini jga karena penasaran habis baca bukunya. Di buku ini disebutkan Eustace Scrubb sebagai sepupu dari anak-anak Pevensie. Ketika Edmund dan Lucy harus menginap di rumah Orang Tua Eustace selama beberapa waktu, pertama mereka datang Eustace menunjukkan sikap tidak baik dan menyebalkan. Lucy dan Edmund mengobrol di kamar Lucy, disitu terdapat lukisan kapal dengan bentuk naga berada di tengah lautan. Tiba-tiba Eustace mengacau mereka, dan lukisan itu berubah menjadi nyata. Air meluap memenuhi kamar Lucy, mereka bertiga terseret arus ombak dan berada di bawah kapal. Mereka dinaikkan ke kapal dan ternyata itu adalah kapal Pangeran Caspian yang sedang melakukan petualangan menuju arah Timur untuk mencari 7 sahabat ayahnya yang diasingkan oleh Raja Miraz pada jaman kekuasaannya. Raja Caspian dan yang lainnya berlabuh di setiap pulau yang mereka jumpai dan satu persatu berhasil menemukan 7 sahabat ayahnya, meskipun beberapanya ditemukan dengan kondisi sudah meninggal. Petualangan mereka diwarnai dengan berbagai masalah. Karena tidak ada satupun dari mereka yang mengenal pulau-pulau tersebut. Eustace sebelumnya sangat menyebalkan, ketika di Pulau Naga dia berubah menjadi Naga dan disitulah awal dia bersikap baik. Endingnya, mereka tiba di Ujung Akhir Dunia dimana langit seperti dinding pembatas, dan disitulah mereka bertemu Aslan yang mengembalikan Eustace, Edmund dan Lucy ke dunianya.

Di buku sebelumnya Aslan berkata bahwa Edmund dan Lucy tidak akan bisa kembali ke Narnia lagi karena usia mereka. Tetapi Eustace masih bisa kembali lagi. Di buku ini lah Eustace kembali ke Narnia bersama teman sekolahnya, gadis bernama Jill Pole. Sekolah mereka dengan sistem peraturan yang semena-mena karena banyak siswa dibiarkan bertindak keras. Ketika Jill menangis di belakang ruang auditorium karena merasa ditindas oleh teman-temannya, Eustace datang untuk menghibur sampai ada anak yang mencari mereka dan mereka bersembunyi. Itu lah mereka datang ke Negeri Aslan, Negeri jauh diatas Narnia, jarak keduanya seperti gunung dengan jurang yang tak terbatas. Eustace jatuh ke jurang, namun tidak benar-benar jatuh karena dia ditiup oleh Aslan. Jill yang merasa bingung berada dimana dan takut dengan keberadaan Aslan dan jatuhnya Eustace merasa gugup. Sampai Aslan mengajaknya bicara dan memberi tahu tentang apa yang harus dia lakukan untuknya, untuk menemukan putera Raja Caspian yang hilang selama bertahun-tahun, Pangeran Rilian. Aslan memberi tanda-tanda yang harus dihapalkan setiap saat oleh Jill untuk bisa menemukan Rilian dan agar Jill tidah terpengaruh dengan hal-hal yang bisa membuatnya lupa dengan tanda-tanda tersebut. Namun, dalam perjalanannya bersama Eustace dan dibantu oleh seorang Marswiggle, Puddlegum namanya. Jill lalai dengan tanda-tanda itu. Mereka terjebak di kerajaan raksasa yang akan memakan mereka untuk perayaan musim panas. Tapi mereka berhasil lolos, dan masuk ke Negeri Bawah Tanah. Disitulah Rilian berada dengan pengaruh sihir dari Ratu Ular Hijau yang ingin menguasai Narnia dengan memperalat Rilian. Sampai pada akhirnya? Bla bla bla :D

Dan inilah buku terakhir dari serial Narnia. Shift, seekor monyet yang sangat angkuh bersahabat dengan Puzzle, seekor keledai yang mau saja dibodohi oleh Shift yang mengatasnamakan persahabatan. Shift menemukan kulit singa (yang diburu manusia dan dikuliti), memaksa Puzzle memakai kulit singa tersebut agar mirip seperti Aslan dan membuat rumor bahwa Aslan telah muncul. Btw, dicerita-cerita sebelumnya Aslan adalah penguasa Narnia yang sangat ditakuti namun disegani, sosoknya datang dan pergi begitu saja di Narnia, dia tinggal di seberang lautan. Sehingga beberapa Bangsa Narnia tidak tahu seperti apa Aslan itu sendiri, selain mereka mendengar cerita tentangnya turun temurun. Shift memperalat Puzzle (kini menjadi Aslan palsu) dengan memerintahkan Bangsa Narnia untuk menebangi hutan dan bekerja sama dengan Bangsa Calormen (mereka ingin menguasai Narnia). Shift mengambil keuntungan dari kulit singa yang dipakaikannya kepada Puzzle untuk memenuhi semua keinginannya. Raja Tirian (keturunan langsung Raja Rilian, putera Caspian) yang mendengar rumor tersebut penasaran dan mendatangi tempat Shift bersama seekor Unicorn, namanya Jewel. Namun, ternyata dia tahu bahwa rumor tentang Aslan ada di Narnia adalah bohong, dia ditangkap oleh pasukan Calormen atas perintah Shift. Di saat penangkapannya itu lah, muncul dua anak, Eustace dan Jill yang datang untuk membebaskannya. Mereka melarikan diri dan menyiapkan pasukan dari kerajaan untuk melawan Shift dan Bangsa Calormen, tapi ternyata kerajaan telah diserang terlebih dahulu oleh pasukan Bangsa Calormen. Mereka menyusun rencana untuk membongkar kebohongan ini. Malam ketika mereka menjalankan rencana, saat warga Narnia yang tertipu berkumpul di depan kandang yang gelap dengan api unggun, setiap malam mereka melakukan itu untuk melihat Aslan palsu yang dikoordinasikan oleh Shift, untuk beberapa menit saja melihat Aslan palsu. Pertempuran terjadi, satu-persatu mereka dimasukkan ke dalam kandang, yang ternyata di dalamnya adalah sebuah pintu kayu, dan disitulah ada Tash, Dewa Bangsa Calormen. Peter, Edmund, Lucy, Polly dan Digory juga datang bersamaan. Inilah awal dari Negeri Narnia Baru, apa yang terjadi dengan mereka selanjutnya? Silahkan baca sendiri kelanjutannya. :)

Dari ke tujuh serial diatas, yang paling saya suka adalah The Horse and His Boy dan The Last Battle, kalo ngebayangin mungkin rasanya kita bener-bener terseret ke dalam ceritanya, imajinasi saya ketika baca buku-buku ini WOW! Malah sampe kebawa mimpi. Hahaha. Yang agak kurang suka adalah yang The Voyage of the Dawn Treader, karena karakter Caspian disitu kesannya seperti dipaksakan, dibuat-buat. Yupp, segitu aja review saya tentang The Chronicles of Narnia.


3 Comments

  1. Saya sudah baca novel magician's nephew kok min, Akhir cerita dari magician nephew kusir kuda beserta isterinyalah yg menjadi raja dan ratu pertama kali di narnia^_^ sedangkan digory dan polly pulang kedunia kita membawa apel untuk menyembuhkan sakit ibunynyaa.
    tapi seri magician's nephew bakal difilmkan kok min isunyaa sih The Silver Chair bakal digantikan menjadi Magician's Nephew ^_^

    ReplyDelete
  2. dari ketujuh novel yg paling saya suka The Lion, The Witch and The Wardrobe min sampai" kebawa mimpi juga min :D

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Amelia. Powered by Blogger.