Untuk sebagian orang –mereka mungkin menganggap hal ini tidak penting dan buang-buang waktu. Aneh. Mengingat mantan. Mengenang masa dimana kita pernah mencecap romantika bersama seseorang yang dulu pernah mengaitkan jemarinya dengan jemari kita. Seperti membuka peti yang telah kita tutup rapat-rapat dan di dalamnya berisi benda-benda magis yang membuat sel-sel pada serebrum kita diributkan dengan serpihan-serpihan kenangan yang perlahan lindap tergilas waktu.
Barangkali kita bisa duduk sejenak di dalam kamar dengan secangkir teh hangat. Sekedar mengenang yang telah lewat. Menyaksikan kembali sebuah fragmen tentang masa lalu yang kita habiskan dengan seseorang yang dulu lalu-lalang dalam hari-hari kita. Dengan beberapa lagu penghantar yang kita masukkan dalam sebuah playlist. Untuk saya, lagu-lagu penghantar tersebut adalah:
1. Compromised Ego – Remembering All The Kisses
Sebelum terkenal pada ajang pencarian bakat, Isa Raja lebih dulu dikenal sebagai vokalis Compromised Ego dengan nama Inong Loebis. Dan berhasil menelurkan sebuah mini album berjudul A Beautiful Mess. Remembering All The Kisses adalah salah satu lagu pamungkas dalam mini album perdana mereka. Pun liriknya yang mewakili perasaan pedih kala mengingat seseorang yang memilih untuk tak menyamakan langkahnya lagi dengan kita.
I grab my coat and I walk my feet
In to the night, wishing you were there
2. Pure Saturday – Sajak Melawan Waktu
Ada perasaan kosong ketika kita ditinggal atau meninggalkan seseorang. Terbiasa melewatkan hari bersama lantas semua lenyap begitu saja. Sepedih apapun perasaan ditinggal atau meninggalkan, waktu akan terus menuntun kita maju. Melalui Sajak Melawan Waktu, grup musik indie pop asal Bandung ini menemani kita menyusuri lorong gelap dengan tangan terus meraba dinding yang penuh dengan gambar yang dulu kita lukis bersamanya.
Kehampaan di dalam hati kita
Adalah kenyataan yang makin terasa
Di tiap pijak anak tangganya
Waktu terus bergerak laju seperti yang lalu
3. Padi – Semua Tak Sama
Beruntunglah mereka yang mengalami tumbuh kembang di era 90-an, dijejalkan dengan tayangan MTV dan musik yang berkualitas. Siapa yang tak mengenal Padi, band yang terkenal dengan single "Sobat" di penghujung tahun 90-an? Mereka berhasil membius anak muda dengan lirik-lirik lagu yang cenderung melankoli. Salah satu yang paling sahih mengantarkan kita pada ingatan tentang mantan adalah Semua Tak Sama.
Coba tuk melawan getir yang terus kukecap
Meresap ke dalam relung sukmaku
Coba tuk singkirkan aroma nafas tubuhmu
Mengalir mengisi laju darahku
Nyatanya sesakit apapun rasanya ditinggalkan atau meninggalkan, kita akan menyisakan satu tempat yang tak tergantikan oleh siapapun, bahkan seseorang yang nantinya akan datang pada kita. Dia akan menempati tempat yang berbeda dengan seseorang yang sebelumnya. Ya, semuanya tidak akan pernah sama.
4. Float – Pulang
Ada kalanya kita merindukan masa lalu. Masa ketika berdua membunuh malam dengan senda gurau dan menyesap coklat panas. Rindu yang akan membuat kita tersenyum getir.
Dengan gaya akustik Float berhasil mengemas Pulang dengan epic. Meng, sang vokalis, memang tak pernah menulis lirik yang menyiratkan makna secara eksplisit. Dengan lirik yang puitik dan bernas, Pulang mengantarkan rindu kepada yang telah lewat.
Dan lalu
Rasa itu tak mungkin lagi kini
Tersimpan di hati
Bawa aku pulang rindu, bersamamu
5. Minoru – Sabtu Malam
Apa yang biasa kita lakukan untuk menghabiskan Sabtu malam dengan mantan dulu? Kita bisa membayangkan kembali masa menonton bioskop atau sekedar makan malam bersama di malam minggu.
Entah apa yang membuat Minoru menciptakan semua lagu dalam album Semua Tentangmu sebagai ode pengingat mantan. Adalah Sabtu Malam, salah satu dari 12 lagu yang bisa membuat bermelankolia semalaman.
Sabtu malam
Lagi kunikmati sendiri
Hadirkan bayangmu kembali
6. Coldplay – The Hardest Part
Chris Martin dan ketiga personil Coldplay lainnya selalu berhasil membuat penikmat musiknya terpana, entah dengan arransemen ataupun lirik lagu yang mereka ciptakan. Mendengarkan The Hardest Part seperti mengembalikan kita pada satu waktu kala kita jatuh lalu berusaha bangun dengan kepayahan. Mengenang proses panjang bagaimana kita sibuk membunuh perasaan, berusaha mencerabut sampai akarnya.
And the hardest part
Was letting go, not taking part
You really broke my heart
7. A Rocket To The Moon – Like We Used To
Apa yang kita pikirkan ketika mengetahui bahwa sang mantan sekarang telah berhasil mengisi kekosongan hatinya dengan yang lain? Beberapa dari kita akan merutuk bahwa seseorang tersebut tak jauh lebih baik dari kita. Tanpa disadari kita akan membanding-bandingkan. Menanyakan apakah seseorang itu cukup sabar ketika menghadapi kemarahannya seperti kita dulu. Like We Used To, salah satu lagu magis pada album On Your Side dari band rock asal Amerika akan mengantarkan kita pada pertanyaan-pertanyaan lain.
Does he watch your favorite movies?
Does he hold you when you cry?
Does he let you tell him all your favorite parts?
When you've seen it a million times
Does he sing to all your music?
8. The Cure – Pictures Of You
Penampilannya yang ke-gothic-gothic-an atau sering disebut a la Joker, orang tak akan melupakan Robert Smith serta bandnya yang banyak memberi influence band-band saat ini. Dengan warna musik yang cenderung suram, serta lirik-lirik yang bernuansa keputus-asaan. Dari sekian banyak lagunya yang menjadi hits, memutar Pictures of You sembari kembali melihat foto-foto dengan mantan yang mulai usang seperti melempar kita kembali ke masa lalu dalam durasi 7 menit. Bernostalgia dengan iringan suara Robert Smith yang mencekik.
Remembering you
How you used to be
Slow drowned
You were angels
So much more than everything
Additional Songs:
9. Arctic Monkeys – Love is Laserquest
10. Ida Maria – Keep Me Warm
11. Avril Lavigne – Slipped Away
12. Ingrid Michaelson – Once Was Love
*****
Post Scriptum:
- Lagu dipilih menurut penilaian yang sangat subjektif. Nomor urut tidak menentukan bagus atau tidaknya lagu.
keren sekali mixtape-nya. suer. aku mengaku kalah :)
ReplyDelete